Sampah Balaikota kini di 'Rapel'

Pengelolaan sampah itu membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Mulai dari kebutuhan transportasi untuk pengambilan sampai pembuangan. Selain itu juga kebutuhan sumber daya manusia untuk pengolahannya juga. Semua itu membutuhkan ongkos yang tidak sedikit. Maka agar pengelolaan sampah dapat berjalan lebih baik, kita harus mulai mencontohkannya. Contoh itu harus dimulai dari Balai Kota. Kalau kita ingin masyarakat melakukan sesuatu, maka kita harus mencontohkannya terlebih dahulu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berupaya meningkatkan pengelolaan sampah. Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta telah mengembangkan bank sampah yang sebanyak 448 unit yang dikelola setiap RW.

Sampai saat ini perkembangan bank sampah masih terpantau baik dan berkegiatan aktif. Selama pandemi tetap aktif dalam kegiatan memilahan sampah, melakukan kreatifitas daur ulang sampah, serta mulai mengolah sampah organik di rumah tangga.

Adanya Bank sampah di tiap RW bertujuan untuk mengurangi sampah yang ada di wilayah-wilayah Kota Yogyakarta, memberikan nilai ekonomi pada sampah dan sebagai sarana edukasi bagaimana mengelola sampah dengan benar dan berwawasan lingkungan.

 Kerjasama ‘Rapel’ dan Bank Sampah Balaikota

Sampah Anorganik Balaikota Yogyakarta kini dikelola Rapel. Rapel adalah aplikasi untuk menjual sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual dan telah dipilah menurut jenisnya oleh pemilik sampah yang menjadi user/pengguna aplikasi. Sampah dijual kepada kolektor atau agen pengepul sampah yang menjadi mitra aplikasi. User maupun kolektor akan mendapatkan poin dari aktifitas jual beli sampah, dan poin dapat ditukar dengan berbagai hadiah sesuai dengan promo yang ada.

Bagian Umum dan Protokol selaku penanggung jawab kebersihan Balaikota Yogyakarta melalui Bank Sampahnya kini menggandeng Rapel untuk mengelola sampah anorganiknya. Melalui surat perjanjian kerjasama dengan pihak ‘Rapel’ telah dilakukan implementasi sistem pengelolaan sampah anorganik berbasis aplikasi rapeldi komplek balaikota Yogyakarta.

Kepala Bagian Umum dan Protokol, Afia Rosdiana menyampaikan, seluruh OPD Kota Yogyakarta diharapkan dapat memilah sampah untuk kemudian di setor pada Bank Sampah ini, “nanti Rapel akan menjemput dan membayar sampah anorganik yang telah terkumpul”, ungkap Afia.

Lebih lanjut Afia Rosdiana menyamapaikan kegiatan memilah sampah harus dilakukan setiap individu, termasuk pegawai pegawai di Lingkup Balaikota. Balaikota diharapkan menjadi contoh kepedulian terhadap sampah, sehingga dapat ditiru oleh masyarakat luas. (wis/ana)